Produk Turunan Kelapa Sawit
Komoditas kelapa sawit yang memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industri pangan maupun non pangan.
Prospek pengembangannya tidak saja terkait dengan pertumbuhanpermintaan minyak nabati dalam negeri dan dunia, namun terkait juga dengan perkembangan sumber minyak nabati lainnya, seperti kedelai, rape seed dan bunga matahari.
Gambaran tentang pangsa produksi dan konsumsi minyak nabati dunia dapat diikuti pada Tabel berikut ini.
Prospek pengembangannya tidak saja terkait dengan pertumbuhanpermintaan minyak nabati dalam negeri dan dunia, namun terkait juga dengan perkembangan sumber minyak nabati lainnya, seperti kedelai, rape seed dan bunga matahari.
Gambaran tentang pangsa produksi dan konsumsi minyak nabati dunia dapat diikuti pada Tabel berikut ini.
Tabel 1. Pangsa Produksi dan Konsumsi Minyak Nabati Dunia
No.
|
Uraian
|
1993-1997
|
1998-2001
|
2003-2007
|
2007-2012
|
I.
1.
2.
3.
4.
5.
|
Total Produksi (ribu ton)
Pangsa (%)
M. sawit dan m. inti sawit
Minyak kedelai
Minyak rape seed
Minyak kelapa
Minyak lainnya *
|
70.778
24,7
25,1
14,3
4,2
31,7
|
83.680
27,8
23,8
14,3
3,7
30,4
|
95.624
30,1
23,4
13,1
3,8
29,6
|
108.512
30,8
23,2
14,3
3,8
27,9
|
II.
1.
2.
3.
4.
5.
|
Total Konsumsi (ribu ton)
Pangsa (%)
Minyak kedelai
Minyak sawit (CPO)
Minyak rape seed
Minyak bunga matahari
Lainnya (15 jenis)
|
90.501
19,7
17,0
11,1
9,2
43,0
|
104.281
19,3
19,2
11,3
9,2
41,0
|
118.061
18,9
21,4
11,5
9,2
39,0
|
132.234
19,0
22,5
11,7
9,1
37,7
|
*) Minyak kapas, m. kacang tanah, m. bunga matahari, m. sesame, m. jagung, m. olive, m. jarak, dan m. rape seed
Sumber : Diolah dari Oil World
Dari Tabel 1 terlihat bahwa mulai periode 1998-2001 produksi minyak nabati dunia lebih kecil dari konsumsi minyak nabati dunia sehingga diperkirakan harga minyak nabati akanmeningkat. Jika ditinjau untuk masing-masing komoditas diperoleh gambaran bahwa pertumbuhan konsumsi yang cukup tinggi terjadi terutama pada tiga jenis minyak nabati, yaituminyak kedelai, minyak kelapa sawit dan rape seed. Namun demikian mulai periode 2003-2007 pangsa konsumsi minyak kelapa sawit mengungguli pangsa konsumsi minyak kedelai,minyak bunga matahari dan minyak rape seed. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga tahun 2020.
Dari segi daya saing, minyak kelapa sawit mempunyai kemampuan daya saing yang cukup kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, karena: ( a) Produktivitas per-hektar cukuptinggi; (b) Merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat; dan (c) Ditinjau dari aspek gizi, minyak kelapa sawit tidak terbukti sebagai penyebabmeningkatnya kadar kolesterol, bahkan mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A.
Persaingan dalam perdagangan minyak kelapa sawit (CPO) sebenarnya hanya terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Nigeria sebagai produsen nomor tiga lebih banyakmengalokasikan produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Malaysia yang merupakan produsen dan eksportir terbesar akhir-akhir ini berusaha secara konsisten mengolahminyak sawitnya sehingga volume ekspornya dalam bentuk minyak sawit (CPO) diperkirakan akan mulai tertahan. Keterbatasan lahan yang sesuai serta tingginya upah, juga akan menahanperluasan areal di Malaysia sehingga akan memperlambat laju ekspor. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir terbesar ke dua mempunyai peluang untuk meningkatkanekspornya. Indonesia dikenal sebagai negara paling efisien dalam memproduksi minyak sawit sehingga CPO Indonesia sangat kompetitif di pasar internasional. Dengan ketersediaanlahannya yang relatif luas, Indonesia berpeluang untuk meningkatkan produksi sehingga memacu pertumbuhan ekspor. Namun demikian, karena tingkat konsumsi dalam negeri masih meningkat pesat, laju peningkatan ekspor tampaknya juga akan terhambat.
Selain sebagai sumber minyak makan, produk turunan kelapa sawit ternyata masih banyak manfaatnya dan sangat prospektif untuk dapat lebih dikembangkan, antara lain:
- Produk turunan CPO. Produk turunan CPO selain minyak makan dapat dihasilkan margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle,Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oilsdan Bio Diesel. Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan dibeberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
- Produk Turunan Minyak Inti Sawit. Dari produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream, Sabun dan Detergent, Shampoo dan Kosmetik.
- Produk Turunan Oleochemicals kelapa sawit. Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers, Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food Protective Coatings.
Dari gambaran tersebut dapat disampaikan bahwa prospek kelapa sawit masih sangat luas, tidak saja untuk pemenuhan kebutuhan minyak makan, tetapi juga untuk kebutuhanproduk-produk turunannya. Untuk lebih meningkatkan daya saing produk kelapa sawit dan turunannya agar lebih mempunyai daya saing, keterpaduan penanganan sejak dari kegiatanperencanaan, kegiatan on-farm, off-farm, dukungan sarana dan prasaran serta jasa-jasa penunjangnya sangat diperlukan.
Tags: Kelapa Sawit, Pendidikan


Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Share your views...
0 Respones to "Produk Turunan Kelapa Sawit"
Posting Komentar