Pruning Kelapa Sawit
Berdasarkan alasan diatas, akan sangat menguntungkan apabila pembuangan pelepah kelapa sawit dilakukan seminimal mungkin selama masa produksi.
Pembuangan pelepah yang berlebihan akan menyebabkan bertambahnya jumlah bunga jantan dan dengan sendirinya akan mengurangi jumlah dan berat tandan buah yang dihasilkan.
Akan tetapi jika pembuangan tidak dilakukan, maka akan timbul kesulitan pada saat memanen tandan buah. Oleh karena itu perlu diambil langkah kebijaksanaan sebagai berikut :
- Pruning untuk sanitasi
- Pruning Pertama
- Pruning pada umur 4 tahun.
- jika terdapat 8 lingkaran pelepah (spiral), maka pruning pertama hanya dibuang 4 lingkaran pelepah saja.
- 2 – 3 bulan kemudian, 4 lingkaran pelepah tersebut dibuang dengan syarat pruning hanya dilakukan sampai 2 pelepah dibawah tandan buah yang masak ( 2 sangga buah ).
- Pruning pada umur 5 – 7 tahun.
- Pruning pada umur 8 – 14 tahun.
- Pruning umur 15 tahun.
7. Sistem Progressive Pruning
5 - 7 tahun 48 - 64 pelepah8 - 14 tahun 40 - 48 pelepah15 tahun ke atas 32 pelepahPelaksanaan dari Progressive Pruning ini dilakukan oleh satu kelompok yang terdiri dari beberapa orang dan kelompok ini bertugas sebagaipruners terns mencrus sepanjang tahun.
Keterangan Umum- Pemanen harus diberi instruksi agar hanya memotong pelepah seminimal mungkin.
Perhatian khusus harus diberikan pads tanaman muds, jugs kemungkinanterdapatnva Marasmins dan Thirataba, cukup besar sehingga buah-buah yang terserang hama dan penyakit tersebut harus dibuang.
3.1. Keamanan
Hares diasumsikan bahwa semua herbisida adalah racun dan dapat diabsorpsi oleh kulit. Karma itu penggunaannya harus, sangat hati-hati. Racun bahan kimia ini harus diantisipasi dengan memakai sarung tangan yang kedap air. Jika terkena kulit, harus segera dibasuh dengan air sebanyak-banyaknya.
Namun harus tetap bisa dibedakan antara penggunaan praktis dan keamanan dan kenyamanan penggunaan.
Jika menggunakan penyemprot, kaki dapat hasah karma tetesan dari nozzle atau gulma yang sudah disemprot. Penggunaan sepatu boot dapat mencegah ini, dan sebaiknya sepatu dicuci setup hari di dalam dan di luarnya. Untuk menghindari penyaldt kulit di punggung karma tetesan larutan dari tangki, sebaiknya segera penyemprotan pekerja langsung mandi.
Di lain sisi, penggunaan kaca mate pelindung harus dilakukan terutama bile penyemprotan mengarah ke atas. Bila menggunakan bahan tertentu hams menggunakan sarung tangan. Juga perlu penggunaan rompi khusus agar pekerja mudah dikontrol dari jauh.
3.2. Penyemprotan
Alat ini paling mudah digunakan dan murah harganya. Alat ini bisa digunakan untuk bahan solusi atau suspensi. Aslinya, alat, ini terbuat dan bahan besi tetapi kemudian berkembang dari bahan plastik. Bagian tutup tangki memiliki saringan . Tangki digantung di punggung kemudian tekanan penyemprotan diperoleh dari pompa yang bisa dipindahkan ke kanan atau kiri. Larutan herbisida mengalir melalui pipe dan katup pengontrol melalui nozzle membentuk tetesan halus, seperti embun. Leber penyemprotan tergantung pada jenis nozzle dan tekanan yang dibuat.
- Glyphosate (Roundup, Tumbleweed)
Glyphosate adalah non reside, racunnya lebih rendah dari paraquat, namun dapat mengendalikan rumpus tahunan. Anjuran pabrik adalah penggunaan 1 hingga 5 kg bahan aktif per hektar. Efek racun tidak ada pada tanaman menghasilkan namun harus dijauhkan dari bibit. Dalam penggunaan komersil, racun ini sangat gampang larut dan bisa digunakan pada penyemprot volume sangat rendah.
Catatan : Hindart pembersiahan dengan Herbisida pada
tanaman yang belum menghadikan, dapat
beraldbat fatal dan mengalaint kematlan pada tanaman jenis tertentu
Imperata Cylindrica (Cogon, Alang- Alang)
Lalang tumbuh di berbagai tempat, di daerah yang tidak ditanami, dibekas lahan pembakaran, bahkan di lahan yang tanaman lain sulit untuk hidup. Perkembangannya bisa dibantu oleh hewan ataupun angin karena bijinya sangat ringan clan dapat bertahan hidup cukup lama. Terutama karena akarnya di dalam tanah berkembang sambung menyambung sebagai stolon. Lalang kering sangat mudah terbakar, sumber api bisa berasal dari manusia ataupun petir. Tempest koloni lalang tumbuh akan dapat menyebabkan tumbuhan lain terhambat atau mati karena akar lalang mengeluarkan sejenis ratan kimia. Ribuan hektar hamparan lalang akan sulit untuk dibasmi. Karena lalang sangat kuat bersaing dalam memperoleh N dan air, make sawit muda yang disaingi dapat memucat dan pertumbuhannya terhambat.
Menggunakan garpu, lalang muda dapat dicabut hingga ke akarnya. Inicara yang paling praktis dilakukan untuk membunuh lalang. Diperkebunan, bila lalang dijumpai di lapangan, makes orang yang bertanggung jawab akan mendapat teguran.
Sekarang, beberapa cara pemberantasan lalang tidak lagi digunakan karena banyak cara lain yang lebih mudah clan biaya murah.
Lalang butuh sinar matahaii penuh karenanya jarang dijumpai tumbuh di bawah sawit dewasa. Mesidpun begitu, bila ads lalang tumbuh bisa dijadikan indikasi bahwa sawit tersebut perlu perawatan khsusus, misalnya penambahan pupuk. Penggunaan k-imia gluphosate sangat efektif untuk memberantas lalang, namun bila daerahnya terlalu lugs, biayanya, akan mahal dan bisa mempengaruhi sawit muda. Kacangan yang terkena semprot akan ikut mati, namun segera tumbuh lagi. Kadang kale dengan cara melindas, pertumbuhan lalang dapat dihambat.
Bibit sawit tidak boleh ditanam di tempat lalang tumbuh. Lahan haresdibersihkan dahulu clan bila perlu digali dan dikeringkan, biasanyadiikuti dengan pemadatan. Di daerah lain yang tanahnya subur dan kaya unsur hare, pengembangan kaeangan penutup tanah sangat berguna menghambat lalang.
Tags: Kelapa Sawit, Pendidikan


Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Share your views...
0 Respones to "Pruning Kelapa Sawit"
Posting Komentar